Slamet Ariyadi Dorong Edukasi dan Pengawasan Ketat untuk Cegah Perdagangan Orang

Fraksipan.com — Anggota Komisi I DPR RI, Slamet Ariyadi, menekankan pentingnya pendekatan edukatif dan pengawasan ketat sebagai strategi utama dalam mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Ia menilai kurangnya pemahaman masyarakat, khususnya calon pekerja migran, menjadi salah satu penyebab maraknya kasus perdagangan orang.

“Pencegahan TPPO harus dimulai sejak dini. Jangan sampai warga kita tergiur tawaran kerja ke luar negeri tanpa memahami risikonya. Edukasi adalah kunci,” ujar legislator asal Jawa Timur tersebut, Sabtu (3/5).

Slamet mendorong peran aktif Kementerian Luar Negeri dan perwakilan RI di luar negeri untuk terlibat langsung dalam memberikan pemahaman terkait jalur legal kerja migran, hak-hak hukum, dan mekanisme perlindungan. Ia menekankan bahwa informasi itu harus menjangkau masyarakat sebelum mereka memutuskan untuk berangkat.

Tak hanya itu, Slamet juga menyoroti peran penting sektor keimigrasian dalam mencegah perdagangan orang. Ia meminta agar pembuatan paspor, khususnya bagi mereka yang berniat bekerja ke luar negeri, dilakukan dengan prosedur verifikasi yang ketat.

“Jangan sampai mereka dengan mudah mendapatkan paspor tanpa tujuan yang jelas. Petugas imigrasi harus lebih aktif menanyakan dan mencermati maksud keberangkatan. Ini penting untuk memutus mata rantai TPPO sejak awal,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa negara memiliki kewajiban melindungi seluruh warganya, termasuk yang berangkat ke luar negeri tanpa melalui prosedur resmi. Menurutnya, status keberangkatan tidak boleh menjadi penghalang bagi negara untuk hadir dalam memberikan perlindungan.

“Negara tidak boleh membedakan status hukum warga yang mengalami masalah di luar negeri. Ketika mereka sudah menjadi korban, perlindungan adalah hak mereka sebagai warga negara,” pungkas Slamet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *